Pertumbuhan Primer Pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. ~ diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal ~ meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi
~ teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika korpus a. teori tunika korpus teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus. Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.
teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt
b. Teori histogen Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks).
teori ini dikemukakan oleh Hanstein
b. pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral. Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).
Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis) Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur.
Struktur biji Biji terdapat dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta cadangan makanan. Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin (jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari)
Perkecambahan Tahapan pertumbuhan dan perkembangan Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi Perkecambahan; proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
Jenis perkecambahan: Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas: 1. Perkecambahan tipe epigaeal Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil
2. Perkecambahan tipe hipogaeal Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil
Perkecambahan Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji)
Urutan proses perkecambahan: imbibisiàMasuknya air kedalam biji Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio. Embrio tumbuh dann berkembang
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.
Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya.
Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.
FAKTOR INTERNAL PERTUMBUHAN TANAMAN ADA 2 YAITU GEN DAN HORMON
BERIKUT AKAN DIBAHAS PERAN FITOHORMON
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin)
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin
1. Hormon Auksin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)
Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)
Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput
Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem.
Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal khususnya pada batang
Struktur auksin
Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid),
Auksin ini mirip dengan asam amino triptophan.
Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari
Auksin disintesis di meristem apikal tepatnya koleoptil pada daun-daun muda dan biji serta ujung batang
Fungsi hormon Auksin
Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh (Dominansi apikal) - merangsang pembentukan akar dan mempertahankan sifat geotropisme negatif dari batang.
Merangsang pembentukkan akar latera - merangsang perkembangan akar lateral dari serabut akar sehingga meningkatkan penyerapan air dan mineral
Merangsang pembentukkan buah tanpa biji
Mampu mendorong parthenokarpi
Merangsang differensiasi jaringan pembuluh sehingga membentuk Xylem dan Floem - merang sang pembelahan sel kambium vaskuler sehingga menyebabkan pertumbuhan jaringan vaskuler sekunder.dengan adanya diferensiasi sel menjadi xilem hingga dapat meningkatkan transportasi mineral dan air.
Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)
Berperan dalam dominansi apikal - berpengaruh pada pemanjangan sel, pembelahan sel dan diferensiasi sel. Contoh bila tunas tumbuh tegak salah satu sisi disinari cahaya matahari, pertumbuhan tunas akan berbelok ke arah cahaya. Hal ini disebabkan karena auksin pada batang yang terkena sinar rusak sehingga pertumbuhan pada sisi tersebut terhambat
Hormon auksin memelihara dinding sel tetap elastis, merangsang pembentukan dinding sel, tetapi tidak merangsang pembentukan dinding sel sekunder.
Cara kerja hormon Auksin adalah
menginisiasi pemanjangan sel
memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel.
Adanya Ion H+ mengaktifkan enzim tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel.
Efeknya Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis.
Auksin merupakan salah satu hormon tanaman yang dapat meregulasi banyak proses fisiologi, seperti pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi sel serta sintesa protein
Auksin diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif (yaitu tunas , daun muda dan buah)
Setelah diproduksi Auxin menyebar luas dalam seluruh tubuh tanaman, penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah hingga titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkhim
Jadi kerja hormone auksin dalam sel:
Hormon auksin berikatan dengan suatu reseptor.
Sinyal ini dilanjutan ke second messengers dalam sel yang memicu berbagai tanggapan.
Pompa proton diaktifkan, dan pelepasan ion H+ melonggarkan dinding sel sehingga sel bisa membesar/memanjang.
Perangkat Golgi dirangsang untuk melepaskan kantung yang mengandung bahan untuk menjaga ketebalan dinding sel.
Jalur transduksi sinyal juga mengaktifkan DNA untuk membentuk protein (transkripsi & translasi).
Protein yang terbentuk diperlukan untuk memelihara pertumbuhan sel.
2. Hormon Giberelin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Ewiti. Kurosawa
Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi
Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)
Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa
Fungsi Giberelin
Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
Merangsang perkecambahan biji
Memecah dormansi biji / mengakhiri peristiwa Dormancy
Merangsang pembungaan dan pembuahan
Pertumbuhan Gigantisme / raksasa pada tanaman
3. Hormon Sitokinin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Van Overbeek
Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda
Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin
Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun
Fungsi Sitokinin
Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
Menghambat dominansi apikal oleh auksin
Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
Merangsang pemanjangan titik tumbuh
Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
Merangsang pembentukan akar cabang
Menghambat pertumbuhan akar adventive
Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun
4.Hormon Asam Absisat (ABA)
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott
Objek penelitian : buah kapas
Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan
Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah
Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air
Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya
Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah
5. Hormon gas etilen
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : R. gene (1934)
Objek penelitian : buah yang masak
Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah
Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas
Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2
Fungsi hormon gas etilen
Mempercepat pematangan buah
Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan
Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal
Merangsang proses absisi
Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan
Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus
6. Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka
Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin berperan sebagai kofaktor
7. Hormon Kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem.
Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan
Jenisnya adalah:
Filokalin : memacu pertumbuhan daun
Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang
Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar
Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah
Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah Suhu , Cahaya, kelembaban , nitrisi hara dan lain nya yang akan dibahas secara khusus OK
Remaja yang mengalami pubertas memiliki tanda pasti (ciri primer) dan ciri sekunder. Tahukah kalian ciri primer dan sekunder remaja yang sedang atau sudah mengalami pubertas?
Ciri primer
Pubertas pada anak perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi. Menstruasi pertama pada remaja perempuan disebut dengan menarche. Menstruasi terjadi sekitar 14 hari setelah ovulasi (ovum keluar dari ovarium) yaitu saat lapisan endometrium terlepas dari uterus, beberapa kapiler kecil terbuka dan berdarah. Cairan menstruasi adalah kombinasi dari darah ini (dalam jumlah yang relatif sedikit) dan lapisan endometrium itu sendiri, dengan warna yang lebih gelap.
Berdasarkan penelitian mengenai kapan pertama kali remaja perempuan SMA Negeri di Kota Yogyakarta tahun 2013, mengalami menstruasi, didapatkan data pada charta berikut ini
Charta 1. Hasil penelitian remaja perempuan siswa SMA Negeri di Kota Yogyakarta tahun 2013 pertama kali mengalami menstruasi (sumber: penelitian penulis)
Berdasarkan charta di atas, rata-rata siswi perempuan mengalami menstruasi yaitu pada umur 11-13 tahun, yang paling rendah yaitu umur 9 tahun dan yang paling tinggi 15 tahun. Bisa disimpulkan seluruh remaja perempuan responden penelitian, termasuk normal dalam pertama kali menstruasi.
Istilah siklus menstruasi secara spesifik mengacu pada perubahan yang terjadi dalam uterus. Melalui kesepakatan, hari pertama periode menstruasi perempuan, atau hari pertama menstruasi, dinyatakan sebagai hari 1 dari siklus tersebut. Fase menstruasi(menstrual flow phase) siklus tersebut, saat pendarahan menstruasi (hilangnya sebagian besar lapisan fungsional endometrium) terjadi, umumnya berlangsung selama 3-5 hari. Kemudian sisa endometrium yang tipis lainnya mulai mengalami regenerasi dan menebal selama seminggu atau dua minggu. Fase tersebut dinamakan fase proliferasi (proliferative phase) siklus menstruasi. Selama fase berikutnya, yaitu fase sekresi(secretory phase), yang umumnya berlangsung sekitar dua minggu lamanya, endometrium terus menebal, mengandung lebih banyak pembuluh, dan mengembangkan kelenjar yang mensekresikan cairan yang kaya akan glikogen. Jika embrio masih belum terimplantasi dalam dinding uterus pada akhir fase sekresi, maka aliran menstruasi baru akan dimulai, yang menandai hari 1 siklus berikutnya.
Siklus ovarium (ovarian cycle) terjadi secara paralel dengan siklus menstruasi membentuk siklus reproduksi. Siklus ovulasi ini dimulai dengan fase folikuler (follicular cycle), saat beberapa folikel di ovarium mulai tumbuh. Sel telur membesar, dan pembungkus sel folikel menjadi berlapis-lapis. Di antara beberapa folikel yang mulai tumbuh, umumnya hanya satu yang membesar dan matang, sementara yang lainnya akan mengalami disintegrasi. Folikel yang mengalami pematangan itu mengembangkan rongga internal yang penuh cairan dan tumbuh menjadi sangat besar, dan membentuk tonjolan dekat permukaan ovarium. Fase folikuler berakhir dengan ovulasi, ketika folikel dan dinding ovarium di dekatnya pecah, sehingga melepaskan oosit. Jaringan folikel yang masih tetap ada di ovarium setelah ovulasi berkembang menjadi korpus luteum, yaitu jaringan endokrin yang mensekresikan hormon betina selama fase luteal (luteal phase) siklus ovarium. Siklus berikutnya dimulai dengan pertumbuhan folikel baru.
Hormon mengkoordinasikan siklus menstruasi dan ovarium sedemikian rupa sehingga pertumbuhan folikel dan ovulasi disinkronisasikan dengan persiapan dinding uterus untuk kemungkinan implantasi embrio. Hormon-hormon tersebut adalah hormon pembebas gonadotropin (GnRH), yang disekresikan oleh hipotalamus; hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinasi (LH), yang merupakan dua gonadotropin yang dihasilkan oleh pituitari anterior; dan estrogen (sebuah keluarga dari hormon-hormon yang berkerabat dekat) dan progestreon, yaitu dua hormon kelamin betina yang disekresikan oleh ovarium. Siklus mentruasi pada wanita akan terhenti sementara jika terjadi fertilisasi yang kemudian mengalami kehamilan.
Berikut siklus mentruasi dan siklus ovulasi disertai kontrol hormonalnya :
Gambar 12. Siklus menstruasi dan Ovulasi (Sumber: Deswaty Furqonita.2009.Seri Ipa Biologi.Yudhistira Ghalia Indonesia)
Beberapa remaja perempuan khawatir karena aliran pada awal menstruasi berwarna kecoklatan. Tapi ini normal. Warna kecoklatan atau kehitaman biasanya mengindikasikan darah yang sudah lama. Artinya, uterus mulai berdarah lebih awal,kemudian berhenti karena sebab tertentu. Begitu menstruasi berlanjut, pada akhirnya darah yang keluar akan berwarna merah.
Beberapa remaja mengkhawatirkan banyak darah yang hilang saat siklus menstruasi mereka. Pada beberapa hari tertentu, kelihatannya darah yang hilang memang banyak. Tapi, kebanyakan wanita hanya kehilangan dua atau tiga ons darah per bulan (sekitar empat sampai enam sendok makan). Sebaliknya, donor darah pada umumnya menyumbangkan enam belas ons darah tiap satu kali donor.
Perempuan yang sedang menstruasi harus sering-sering mengganti tampon atau pembalut. Berapa lamakah perempuan harus mengganti pembalutnya? Menurut pendapat beberapa dokter, tidak ada benda (baik pembalut atau alat kontrasepsi) yang boleh dibiarkan berada dalam vagina lebih dari enam sampai delapan jam. Setelah memakai pembalut, hendaknya remaja perempuan membungkus pembalut tersebut dengan kertas tisu, koran bekas, atau kantong khusus dan membuangnya di tempat sampah. Membuang di dalam kloset akan membuat mampet saluran.
Meski periode menstruasi sering disebut waktu bulanan, dan bagi banyak perempuan siklus menstruasi kira-kira satu bulan lamanya, tidak ada waktu yang persis untuk sebuah siklus menstruasi. Masing-masing perempuan punya siklus berbeda, dan bahkan siklus setiap perempuan juga tidak selalu sama setiap bulannya. Hal apa pun bisa mengubah siklus, termasuk stress, penyakit, olahraga berat atau faktor lingkungan.
Pubertas anak laki-laki yaitu masa-masa dalam hidupnya ketika ia mampu bereproduksi-dimulai ketika testisnya mulai memproduksi androgen, hormon seks laki-laki. Hormon terpenting dalam kelompok ini disebut testosteron.
Coba kamu perhatikan gambar di bawah ini? Apa yang kamu pikirkan?
Gambar di atas adalah ilustrasi remaja laki-laki yang mengalami mimpi basah saat tidur. Tanda seorang anak laki-laki sudah pubertas yaitu dengan mengalami mimpi basah. Beberapa anak laki-laki mengalami ejakulasi pertama saat tidur malam atau mimpi basah. Anak laki-laki umumnya terkejut saat cairan lengket keluar dari penisnya. Mimpi basah merupakan peristiwa alami keluarnya cairan semen dari organ reproduksinya. Selama delapan jam waktu tidur, tidak aneh bagi seorang laki-laki mengalami empat sampai enam kali ereksi. Karena bentuknya menjulur keluar, penis bisa terangsang oleh gerakan-gerakan yang secara tidak sadar dilakukan sepanjang tidur, misalnya gesekan dengan seprai, kasur, atau piyama.
Charta 2. Hasil penelitian remaja laki-laki siswa SMA Negeri di Kota Yogyakarta tahun 2-13 pertama kali mengalami mimpi basah (sumber: penelitian penulis)
Berdasarkan charta di atas, rata-rata siswa laki-laki mengalami mimpi basah yaitu pada umur 12-14 tahun, yang paling rendah yaitu 8 tahun dan yang paling tinggi 15 tahun. Jadi bisa disimpulkan semuanya normal dalam memulai pubertas.
Mimpi basah merupakan cara yang alami untuk mengatasi sperma yang berlebihan. Setiap hari terstis memproduksi sel sperma sehingga tempat penyimpanannya (epididimis, vesikula seminalis, dan kelenjar prostat) penuh. Terjadinya mimpi basah mirip dengan gelas yang sudah penuh air dituangi air lagi sehingga air meluap dan mengalir dari bibir gelas. Ketika sistem reproduksi laki-laki sudah penuh dengan sel sperma, penis menjadi sangat sensitive terhadap rangsangan apapun dari luar, seperti gesekan seprai pada saat tidur. Rangsangan yang kecil ini sudah cukup membuat penis membuang sejumlah sperma untuk mengurangi tekanan pada tempat penyimpanannya. Dalam banyak kasus, kandung kemih yang penuh akan menekan vesikula seminalis dan mengakibatkan ejakulasi pada waktu malam.
Mimpi basah sering dihubungkan dengan mimpi yang berorientasi pada seks. Ejakulasi adalah pengalaman seksual, sehingga tidak umum bahwa mimpi yang dirangsang secara seksual akan bergabung dengan mimpi basah. Mimpi basah terjadi di bawah sadar, dan remaja laki-laki tidak perlu merasa bersalah atau malu karena pengalaman ini. Tuhan tahu bahwa dia tidak harus mengontrol alam otaknya ketika sedang tidur.
Jadi, tanda pasti remaja perempuan mengalami pubertas yaitu dengan mengalami menstruasi, sedangkan tanda pasti remaja laki-laki mengalami pubertas yaitu dengan mengalami mimpi basah. Lalu, bagaimana ciri-ciri sekundernya masing-masing?
Ciri sekunder
Ciri sekunder seorang remaja perempuan sudah mengalami pubertas adalah sebagai berikut:
Sel-sel lemak didistribusikan ke seluruh tubuh
Payudara mulai menonjol
Pinggul, paha, pantat mulai membesar
Rambut tumbuh di area ketiak dan pubis
Muka cenderung tumbuh jerawat
Kulit lebih halus karena distribusi lemak
Berikut adalah gambar perkembangan normal payudara remaja perempuan :
Gambar 14. Perkembangan payudara remaja perempuan (sumber : http://www.avert.org )
Perhatikan gambar di atas. Kalian perempuan sudah pada tahap perkembangan payudara yang mana?
Tahap pertama: Anak perempuan dianggap sebagai tahap pertama perkembangan payudara dari lahir sampai pubertas. Payudara pada anak-anak benar-benar datar. Puting susu adalah satu-satunya bagian yang menonjol keluar dari dada.
Tahap kedua: payudara mulai menonjol. Kuncup tumbuh di bawah puting payudara dan kadang-kadang bisa terasa seperti benjolan. Kuncup ini membuat puting lebih menonjol dan membuat dada lebih berbentuk. Puting susu juga bisa menjadi sedikit sakit. Penonjolan payudara adalah tanda pertama pubertas untuk anak perempuan. Tahap ini dapat dimulai sejak usia 7 hingga akhir usia 14 tahun, tapi ada pula remaja memulai tahap perkembangan payudara saat berusia antara 8,5 hingga 11 tahun. Fase ini biasanya berlangsung 2-18 bulan.
Tahap ketiga: pertumbuhan payudaraPayudara sendiri mulai membengkak dan tumbuh selama tahap Tiga. Lingkaran yang lebih gelap da. ri kulit sekitar puting yang disebut disebut areola, semakin besar dan puting mungkin akan lebih besar juga. Fase ini biasanya membutuhkan waktu 2 sampai 24 bulan.
Tahap keempat: puting mulai ‘membukit’. Puting dan areola menjadi lebih besar pada tahap empat. Selama tahap ini, puting dan areola dapat terlihat seperti massa yang berbeda atau gundukan di atas payudara. Panjang tahap keempat berkisar dari sekitar 8 sampai 24 bulan.
Tahap kelima: Dewasa adalah fase terakhir untuk perkembangan payudara. Puting dan areola menjadi reintegrasi menjadi bentuk dasar payudara dan payudara tumbuh ke ukuran dewasa, yang bervariasi antara wanita. Dalam kisaran normal, anak perempuan biasanya menyelesaikan tahap ini pada usia 16 tahun, tetapi beberapa anak perempuan tidak menyelesaikannya sampai usia yang lebih tua.
Selain payudara, ada bagian organ remaja perempuan juga mengalami perkembangan.
Perhatikan gambar di atas. Gambar perkembangan apakah itu? Ya, gambar di atas adalah perkembangan organ reproduksi perempuan yaitu pubis atau kemaluan khususnya rambut pubis.
Perkembangan pubertas rambut pubis pada perempauan ada 5:
Tahap 1: Prapubertas. Belum terdapat rambut pubis.
Tahap kedua: pertumbuhan rambut yang jarang, panjang-panjang, sedikit berpigmen, mengarah ke bawah, lurus atau hanya sedikit berombak, terutama tumbuh di sepanjang labia.
Tahap ketiga: rambut pubis menjadi lebih gelap, lebih kasar, serta lebih keriting, dan menyebar dengan pertumbuhan yang jarang hingga batas pubis.
Tahap keempat: rambut pubis memperlihatkan jenis rambut pubis perempuan dewasa, yang meliputi daerah yang lebih kecil dibandingkan pada perempuan dewasa dan tidak membentang hingga permukaan dalam paha.
Tahap kelima: Dewasa. Jumlah dan jenis rambut sudah menyerupai perempuan dengan perluasan bagian hingga paha.
Dari gambar perkembangan payudara dan pubis di atas, kamu yang perempuan, sudah sampai tahap mana?
Setelah ciri sekunder pubertas perempuan, juga terdapat ciri sekunder pubertas laki-laki.
Ciri sekunder remaja laki-laki sudah mengalami pubertas adalah sebagai berikut:
Penis, testis, dan skrotum mulai tumbuh dan membesar
Rambut tumbuh di ketiak, pubis, wajah (atas bibir dan sekitar dagu)
Suara memberat (tumbuh jakun)
Betis memanjang
Pinggul menyempit
Berikut adalah perkembangan normal penis remaja laki-laki :
Perkembangan pubertas mengenai ukuran genitalia laki-laki yaitu:
Tahap pertama: Prapubertas. Penis, testis, dan skrotum memiliki ukuran anak-anak. Belum terdapat rambut pubis.
Tahap kedua: Skrotum dan testis membesar dengan panjang testis yang melebihi 2,5 cm (volume testis 4-7 mL). Penis biasanya tidak memperlihatkan pertumbuhan. Kulit skrotum menjadi lebih merah atau lebih gelap. Pertumbuhan rambut yang jarang, panjang-panjang, sedikit berpigmen, mengarah ke bawah, lurus atau hanya sedikit berombak, terutama tumbuh pada pangkal penis.
Tahap ketiga: pertumbuhan lebih lanjut pada testis (volume testis 8-10 mL) dan skrotum dengan peningkatan ukuran penis, khususnya panjang penis. Rambut pubis menjadi lebih gelap, lebih kasar, serta lebih keriting, dan menyebar dengan pertumbuhan yang jarang hingga batas pubis.
Tahap keempat: pertumbuhan yang berlanjut pada testis (volume testis 10-15 mL) dan skrotum dengan peningkatan ukuran penis, khususnya lebar penis. Rambut pubis memperlihatkan jenis rambut pubis laki-laki dewasa, yang meliputi daerah yang lebih kecil dibandingkan pada laki-laki dewasa dan tidak membentang hingga permukaan dalam paha.
Tahap kelima: Dewasa. Genitalia mempunyai bentuk dan ukuran laki-laki dewasa (volume testis 25-50 mL). Jumlah dan jenis rambut sudah menyerupai laki-laki dewasa dengan perluasan bagian hingga paha.
Dari berbagai macam ciri-ciri sekunder remaja yang mengalami pubertas di atas, sudahkah kalian mempunyai ciri-ciri tersebut? Bagaimana jika belum? Atau kalian yang perempuan memiliki ciri-ciri sekunder laki-laki, kenapa bisa terjadi demikian? Kalian akan mempelajarinya di kelainan pubertas pada subbab berikutnya.